Sabtu, 13 Maret 2010 | 04.49 | 0 Comments

Visi 1.000 Menara Mega

Kelompok usaha milik Chairul Tanjung membatalkan niat membeli bank seiring dengan rencana mengakuisisi media dan industri lifestyle yang memiliki jaringan global.


Hal itu dikatakan Chairperson CT Corporation Chairul Tanjung seusai menjadi pembicara dalam Leadership Forum bertema Excellence in Corporate Leadership di Jakarta, kemarin seperti dikutip dari Bisnis Indonesia. "Saya tegaskan untuk financial services tak tambah lagi. Kami lebih kepada pengembangan dua institusi yang ada," ujarnya.

Dengan dua bank yang dimiliki saat ini, PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Mega Syariah Indonesia, dirinya memilih untuk dikembangkan secara organik dengan menambah kantor cabang. Tahun depan manajemen menargetkan pembukaan jaringan minimal 100 kantor cabang. Pada tahun ini Bank Mega telah menambah 260 kantor cabang dari target semula 250 kantor cabang.

Adapun untuk Bank Mega Syariah, paparnya, pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai 400 kantor cabang. Namun, untuk target pada tahun depan Chairul belum bisa menyebutkan jumlahnya. "Pembukaan kantor cabang saja membutuhkan dana sekitar Rp5 miliar-Rp6 miliar. Jadi kami konsentrasi pada pembukaan kantor cabang saja untuk mengejar visi 1.000 Menara Mega, diharapkan terealisasi pada 2015," paparnya.

Pada tahun lalu Chairul Tanjung pernah menyampaikan rencana mengakuisisi sebuah bank berskala menengah. Dana sebesar Rp8 triliun tersedia untuk keperluan tersebut. "Bank kecil sih enggak, kalau bank menengah kami confident," katanya waktu itu.

Namun, belakangan ini dia menyampaikan telah meraih komitmen pembiayaan dari perbankan Amerika Serikat dan Eropa sekitar US$1 miliar untuk mendanai akuisisi media dan industri lifestyle yang memiliki jaringan internasional.

Menurut dia, perusahaan yang akan diakuisisi itu merupakan perusahaan publik. Saat ini perseroan menyeleksi sekitar lima perusahaan media global yang dijajaki untuk diakuisisi.

CT Corporation memiliki tiga lini bisnis yaitu financial services yang berada di bawah Mega Corpora. Selanjutnya, sektor media, life style dan hiburan dikendalikan oleh Trans Corpora, serta sektor sumber daya alam yang berada di bawah CT Global Resources.

Di bawah Mega Corpora dia memiliki Bank Mega yang dibeli Grup Para pada 1996, sebelum mengambil alih Bank Tugu pada 2001. Bank Tugu telah dikonversi menjadi bank umum syariah dan beroperasi dengan nama Bank Syariah Mega Indonesia.

0 komentar:

 
Copyright © 2010 - All right reserved |
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.